Disunting oleh : Syaf Alfa
(1) Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak
Allah.
(2) Seperti
ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku
mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; (3) ada suara orang
yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah
jalan bagi-Nya", (4) demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun
dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan
mengampuni dosamu."
(5) Lalu
datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk
Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan. (6)
Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya
belalang dan madu hutan. (7) Inilah yang diberitakannya: "Sesudah aku akan
datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali
kasut-Nyapun aku tidak layak. (8) Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan
membaptis kamu dengan Roh Kudus."
(9) Pada waktu
itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai
Yordan oleh Yohanes. (10) Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit
terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. (11) Lalu
terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Mulah Aku berkenan."
(12) Segera
sesudah itu Roh memimpin Dia ke padang gurun. (13) Di padang gurun itu Ia
tinggal empat puluh hari lamanya, dicobai oleh Iblis. Ia berada di sana di
antara binatang-binatang liar dan malaikat-malaikat melayani Dia.
(14) Sesudah
Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, (15)
kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah
dan percayalah kepada Injil!"
(16) Ketika
Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas,
saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala
ikan. (17) Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan
Kujadikan penjala manusia."
(18) Lalu
merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. (19) Dan setelah Yesus
meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan
Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. (20) Yesus segera
memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu
bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia. (21) Mereka tiba di
Kapernaum. Setelah hari Sabat mulai, Yesus segera masuk ke dalam rumah ibadat
dan mengajar. (22) Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab Ia mengajar
mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. (23) Pada
waktu itu di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan roh jahat. Orang
itu berteriak: (24) Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau
datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.
(25) Tetapi
Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!"
(26) Roh jahat
itu menggoncang-goncang orang itu, dan sambil menjerit dengan suara nyaring ia
keluar dari padanya. (27) Mereka semua takjub, sehingga mereka
memperbincangkannya, katanya: "Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata
dengan kuasa. Roh-roh jahatpun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya."
(28) Lalu
tersebarlah dengan cepat kabar tentang Dia ke segala penjuru di seluruh
Galilea. (29) Sekeluarnya dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan
Yohanes pergi ke rumah Simon dan Andreas. (30) Ibu mertua Simon terbaring
karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. (31)
Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan
dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani mereka.
(32) Menjelang
malam, sesudah matahari terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang
menderita sakit dan yang kerasukan setan. (33) Maka berkerumunlah seluruh penduduk
kota itu di depan pintu. (34) Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita
bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan
itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.
(35) Pagi-pagi
benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat
yang sunyi dan berdoa di sana. (36) Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul
Dia; (37) waktu menemukan Dia mereka berkata: "Semua orang mencari
Engkau."
(38)
Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang
berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku
telah datang."
(39) Lalu
pergilah Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat
mereka dan mengusir setan-setan. (40) Seorang yang sakit kusta datang kepada
Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya:
"Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku."
(41) Maka
tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya,
menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau
tahir." (42) Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia
menjadi tahir. (43) Segera Ia menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras:
(44) Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan apa-apa tentang hal ini kepada
siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan
persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa,
sebagai bukti bagi mereka.
(45) Tetapi
orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana,
sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal
di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya
dari segala penjuru.
(1) Kemudian,
sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah
kabar, bahwa Ia ada di rumah. (2) Maka datanglah orang-orang berkerumun
sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia
memberitakan firman kepada mereka, (3) ada orang-orang datang membawa
kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. (4) Tetapi mereka tidak
dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap
yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh
itu terbaring. (5) Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang
lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"
(6) Tetapi di
situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: (7)
Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat
mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri? (8) Tetapi Yesus segera
mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata
kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? (9) Manakah
lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau
mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? (10) Tetapi supaya kamu
tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"
Kemudian--berkatalah Ia kepada orang
lumpuh itu--: (11) Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan
pulanglah ke rumahmu! (12) Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat
tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua
takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita
lihat."
(13) Sesudah
itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang
kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. (14) Kemudian ketika Ia berjalan lewat di
situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata
kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia.
(15) Kemudian
ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa
makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang
mengikuti Dia. (16) Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat,
bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka
kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut
cukai dan orang berdosa?"
(17) Yesus
mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan
tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar,
melainkan orang berdosa."
(18) Pada
suatu kali di lain waktu ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi
sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus:
"Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi
murid-murid-Mu tidak?"
(19) Jawab
Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa
sedang mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka
tidak dapat berpuasa. (20) Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil
dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. (21) Tidak seorangpun
menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika
demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu
makin besarlah koyaknya. (22) Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur
yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan
mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang.
Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula."
(23) Pada
suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara
berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. (24) Maka kata orang-orang
Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak
diperbolehkan pada hari Sabat?"
(25) Jawab-Nya
kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika
ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan, (26) bagaimana ia masuk
ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti
sajian itu--yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam--dan memberinya
juga kepada pengikut-pengikutnya. (27) Lalu kata Yesus selanjutnya kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia
dan bukan manusia untuk hari Sabat, (28) jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan
atas hari Sabat."
(1) Kemudian
Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah
tangannya. (2) Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang
itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. (3) Kata Yesus
kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di
tengah!" (4) Kemudian kata-Nya selanjutnya
kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik
atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi
mereka itu diam saja.
(5) Ia (Yesus)
berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang
sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah
tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu. (6) Lalu
keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang
Herodian untuk membunuh Dia. (7) Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya
menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari
Yudea, (8) dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah
Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala
yang dilakukan-Nya. (9) Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu
bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya. (10)
Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit
berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. (11) Bilamana roh-roh jahat
melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak:
"Engkaulah Anak Allah." (12) Tetapi Ia dengan keras melarang mereka
memberitahukan siapa Dia. (13) Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia
memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. Kemudian (14) Ia menetapkan dua belas
orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil (15) dan
diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan.
(16) Kedua
belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, (17)
Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya
nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, (18) selanjutnya Andreas,
Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang
Zelot, (19) dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.
(20) Kemudian
Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula,
sehingga makanpun mereka tidak dapat. (21) Waktu kaum keluarga-Nya mendengar
hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras
lagi. (22) Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: "Ia
kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan Ia mengusir
setan."
(23) Yesus
memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: "Bagaimana
Iblis dapat mengusir Iblis? (24) Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan
itu tidak dapat bertahan, (25) dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah,
rumah tangga itu tidak dapat bertahan. (26) Demikianlah juga kalau Iblis
berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat
bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya. (27) Tetapi tidak seorangpun
dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila
tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok
rumah itu. (28) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat
anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. (29)
Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya,
melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal." (30) Ia berkata demikian
karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.
(31) Lalu
datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar,
mereka menyuruh orang memanggil Dia. (32) Ada orang banyak duduk mengelilingi
Dia, mereka berkata kepada-Nya: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di
luar, dan berusaha menemui Engkau."
(33) Jawab
Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?" (34)
Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata:
"Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! (35) Barangsiapa melakukan kehendak
Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah
ibu-Ku."
(1) Pada suatu
kali Yesus mulai pula mengajar di tepi danau. Maka datanglah orang banyak yang
sangat besar jumlahnya mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke sebuah perahu yang
sedang berlabuh lalu duduk di situ, sedangkan semua orang banyak itu di darat,
di tepi danau itu. (2) Dan Ia mengajarkan banyak hal dalam perumpamaan kepada
mereka. Dalam ajaran-Nya itu Ia berkata kepada mereka: (3) Dengarlah! Adalah
seorang penabur keluar untuk menabur. (4) Pada waktu ia menabur sebagian benih
itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. (5)
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu
benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. (6) Tetapi sesudah matahari
terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. (7) Sebagian lagi
jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya
sampai mati, sehingga ia tidak berbuah.(8) Dan sebagian jatuh di tanah yang
baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali
lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat." (9)
Dan kata-Nya: "Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia
mendengar!"
(10) Ketika Ia
sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia
tentang perumpamaan itu. (11) Jawab-Nya: "Kepadamu telah diberikan rahasia
Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam
perumpamaan, (12) supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun
mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat
ampun."
(13) Lalu Ia
berkata kepada mereka: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau
demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? (14)
Penabur itu menaburkan firman. (15) Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat
firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis
dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. (16) Demikian juga
yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar
firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, (17) tetapi mereka tidak
berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau
penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. (18) Dan yang lain ialah
yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, (19)
lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan
hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. (20) Dan
akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan
menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang
enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."
(21) Lalu
Yesus berkata lagi kepada mereka:
"Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di
bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. (22) Sebab
tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada
sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap. (23) Barangsiapa mempunyai
telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
(24) Lalu Ia
berkata lagi: "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai
untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi
kepadamu. (25) Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa
yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari
padanya."
(26) Lalu kata
Yesus selanjutnya: "Beginilah
hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, (27)
lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu
mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak
diketahui orang itu. (28) Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula
tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir
itu. (29) Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab
musim menuai sudah tiba."
(30) Kata-Nya
lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau
dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? (31) Hal Kerajaan itu
seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling
kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. (32) Tetapi apabila ia
ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang
lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara
dapat bersarang dalam naungannya."
(33) Dalam
banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai
dengan pengertian mereka, (34) dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada
mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara
tersendiri. (35) Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada
mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
(36) Mereka
meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan
mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga
menyertai Dia. (37) Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak
menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. (38)
Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka
murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau
tidak perduli kalau kita binasa?"
(39)
Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam!
Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. (40)
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu
tidak percaya?"
(41) Mereka
menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan
orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?"
(1) Lalu
sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. (2) Baru saja Yesus
turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan
menemui Dia. (3) Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang
sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, (4) karena sudah sering ia
dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya
dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya.
(5) Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil
berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. (6) Ketika ia melihat Yesus
dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, (7) dan dengan
keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang
Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!"
(8) Karena
sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari
orang ini!" (9) Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa
namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak." (10) Ia
memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari
daerah itu.
(11) Adalah di
sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, (12) lalu
roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam
babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!" (13) Yesus mengabulkan
permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu.
Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke
dalam danau dan mati lemas di dalamnya. (14) Maka larilah penjaga-penjaga babi
itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu
keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. (15) Mereka datang kepada Yesus
dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras,
orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. (16) Orang-orang
yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa
yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi
itu. (17) Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
(18) Pada
waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu
meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. (19) Yesus tidak
memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke
rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka
segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah
mengasihani engkau!"
(20) Orang
itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang
telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran. Dan (21) Sesudah Yesus menyeberang lagi
dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang
Ia berada di tepi danau, (22) datanglah seorang kepala rumah ibadat yang
bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya (23)
dan memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit,
hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia
selamat dan tetap hidup."
(24) Lalu
pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia
dan berdesak-desakan di dekat-Nya. (25) Adalah di situ seorang perempuan yang
sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. (26) Ia telah
berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua
yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya
keadaannya makin memburuk. (27) Dia sudah mendengar berita-berita tentang
Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang
dan menjamah jubah-Nya. (28) Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya,
aku akan sembuh." (29) Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia
merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. (30) Pada ketika itu juga
Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling
di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?"
(31)
Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini
berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?"
(32) Lalu Ia
memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. (33)
Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah
terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus
memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. (34) Maka kata-Nya kepada perempuan
itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan
selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"
(35) Ketika
Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan
berkata: "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan
Guru?" (36) Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata
kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"
(37)
Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus
dan Yohanes, saudara Yakobus. (38) Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat,
dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara
nyaring. (39) Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa
kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!"
(40) Tetapi
mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah
dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak
itu. (41) Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum,"
yang berarti: "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" [(42)
Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah
dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub.(43) Dengan sangat Ia berpesan
kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh
mereka memberi anak itu makan. (1) Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba
di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia.]
(2) Pada hari
Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika
mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?
Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian
bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? (3) Bukankah Ia ini tukang kayu,
anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah
saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" [Lalu mereka kecewa
dan menolak Dia.]
(4) Maka Yesus
berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di
tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya."
(5) Ia tidak
dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang
sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. (6) Ia merasa heran atas ketidakpercayaan
mereka. (6-6b) Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar. (7)
Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka
kuasa atas roh-roh jahat, (8) dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa
apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun
jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, (9) boleh memakai alas kaki, tetapi
jangan memakai dua baju. (10) Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: "Kalau
di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ
sampai kamu berangkat dari tempat itu. (11) Dan kalau ada suatu tempat yang
tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah
dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi
mereka."
(12) Lalu
pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, (13) dan mereka
mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan
menyembuhkan mereka. (14) Raja Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab
nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah
bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di
dalam Dia."
(15) Yang lain
mengatakan: "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan: "Dia itu
seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu."
(16) Waktu
Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah
kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi."[(17) Sebab memang Herodeslah
yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung
dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah
mengambilnya sebagai isteri. (18) Karena Yohanes pernah menegor Herodes:
"Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" (19) Karena itu
Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi
tidak dapat, (20) sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa
Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila
ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa
senang juga mendengarkan dia. (21) Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi
Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk
pembesar-pembesarnya perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. (22)
Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan
hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari
padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!", (23) lalu
bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu,
sekalipun setengah dari kerajaanku!" (24) Anak itu pergi dan menanyakan
ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes
Pembaptis!" (25) Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta:
"Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes
Pembaptis di sebuah talam!" (26) Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi
karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. (27) Raja
segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala
Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. (28) Ia
membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis
itu memberikannya pula kepada ibunya. (29) Ketika murid-murid Yohanes mendengar
hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam
kuburan.]
(30) Kemudian
rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya
semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. (31) Lalu Ia berkata kepada mereka:
"Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah
seketika!" Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi,
sehingga makanpun mereka tidak sempat. (32) Maka berangkatlah mereka untuk
mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. (33) Tetapi pada waktu
mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka.
Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu
sehingga mendahului mereka. (34) Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah
besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka,
karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia
mengajarkan banyak hal kepada mereka.
(35) Pada
waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata:
"Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. (36) Suruhlah mereka pergi,
supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di
sekitar ini."
(37) Tetapi
jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata mereka kepada-Nya:
"Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi
mereka makan?"
(38) Tetapi Ia berkata kepada
mereka: "Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!"
Sesudah memeriksanya mereka
berkata: "Lima roti dan dua ikan."
(39) Lalu Ia
menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas
rumput hijau. (40) Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus,
ada yang lima puluh orang. (41) Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan
itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti
itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada
orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua
mereka. (42) Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. (43) Kemudian orang
mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada
sisa-sisa ikan. (44) Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.
(45) Sesudah
itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat
lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak
pulang. (46) Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa.
(47) Ketika
hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal
sendirian di darat. (48) Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung
karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka
berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. (49) Ketika mereka melihat
Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka
berteriak-teriak, (50) sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat
terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini,
jangan takut!"
(51) Lalu Ia naik
ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang
dan bingung, (52) sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti,
dan hati mereka tetap degil.
(53) Setibanya
di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di
situ. (54) Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. (55)
Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung
orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia
berada. (56) Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke
kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon
kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja.
Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.
(1) Pada suatu
kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang
menemui Yesus. (2) Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan
tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. (3) Sebab orang-orang Farisi
seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan
tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang
mereka; (4) dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak
lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang,
umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga. (5) Karena
itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya:
"Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang
kita, tetapi makan dengan tangan najis?"
(6) Jawab-Nya
kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang
munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal
hatinya jauh dari pada-Ku. (7) Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan
ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. (8) Perintah Allah kamu
abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
(9) Yesus
berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah
Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. (10) Karena Musa
telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya
atau ibunya harus mati. (11) Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada
bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk
pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban--yaitu persembahan kepada Allah--,
(12) maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatupun untuk bapanya atau
ibunya. (13) Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat
istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu
lakukan."
(14) Lalu
Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua,
dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. (15) Apapun dari luar, yang masuk ke dalam
seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang,
itulah yang menajiskannya." (16) (Barangsiapa bertelinga untuk mendengar
hendaklah ia mendengar!)
(17) Sesudah
Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya
bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. (18) Maka jawab-Nya:
"Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala
sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, (19)
karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di
jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.
(20) Kata-Nya
lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, (21)
sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan,
pencurian, pembunuhan, (22) perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa
nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. (23) Semua hal-hal jahat ini
timbul dari dalam dan menajiskan orang."
(24) Lalu
Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah
dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak
dapat dirahasiakan. (25) Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan
roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan
kaki-Nya. (26) Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon
kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya. (27) Lalu Yesus berkata
kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil
roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
(28) Tetapi
perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja
juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
(29) Maka kata
Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang
sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
(30) Perempuan
itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur,
sedang setan itu sudah keluar. (31) Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah
Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah
Dekapolis. (32) Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang
gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. (33)
Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian,
Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah
orang itu. (34) Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan
berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!
(35) Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu
terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. (36)
Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan
menceriterakannya kepada siapapun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin
luas mereka memberitakannya. (37) Mereka takjub dan tercengang dan berkata:
"Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar,
yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata."
(1) Pada waktu
itu ada pula orang banyak di situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak
mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: (2) Hati-Ku
tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka
mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. (3) Dan jika mereka Kusuruh
pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang
datang dari jauh."
(4)
Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat
memberi mereka roti sampai kenyang?"
(5) Yesus bertanya kepada mereka:
"Berapa roti ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh."
(6) Lalu Ia
menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti
itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada
murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang
banyak. (7) Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat
atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. (8) Dan mereka makan
sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa,
sebanyak tujuh bakul. (9) Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus
menyuruh mereka pulang. (10) Ia segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya
dan bertolak ke daerah Dalmanuta. (11) Lalu muncullah orang-orang Farisi dan
bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya
suatu tanda dari sorga. (12) Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata:
"Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda." (13) Ia
meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang. (14)
Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang
ada pada mereka dalam perahu. (15) Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya:
"Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi
Herodes."
(16) Maka
mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: "Itu
dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti."
(17) Dan
ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata:
"Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu
faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu? (18) Kamu mempunyai mata, tidakkah
kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu
ingat lagi, (19) pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu
orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?"
Jawab mereka: "Dua belas
bakul."
(20) Dan pada
waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh
potongan-potongan roti kamu kumpulkan? (21) Lalu kata-Nya lagi kepada mereka: "Masihkah kamu belum mengerti?"
(22) Kemudian
tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada
Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia. (23)
Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia
meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya:
"Sudahkah kaulihat sesuatu?"
(24) Orang itu
memandang ke depan, lalu berkata: "Aku melihat orang, sebab melihat mereka
berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon."
(25) Yesus
meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh
melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan
jelas. (26) Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata:
"Jangan masuk ke kampung!"
(27) Kemudian
Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea
Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya:
"Kata orang, siapakah Aku ini?"
(28) Jawab
mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan:
Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi."
(29) Ia bertanya kepada mereka:
"Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
Maka jawab Petrus: "Engkau
adalah Mesias!"
(30) Lalu
Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun
tentang Dia. (31) Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak
Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. (32)
Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke
samping dan menegor Dia. (33) Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang
murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab
engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang
dipikirkan manusia."
(34) Lalu
Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka:
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul
salibnya dan mengikut Aku. (35) Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya,
ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku
dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. (36) Apa gunanya seorang memperoleh
seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. (37) Karena apakah yang dapat
diberikannya sebagai ganti nyawanya? (38) Sebab barangsiapa malu karena Aku dan
karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini,
Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam
kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus."
(1) Kata-Nya
lagi kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang
yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa
Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa."
(2) Enam hari
kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan
mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja.
Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, (3) dan pakaian-Nya sangat putih
berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang
pakaian seperti itu. (4) Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa,
keduanya sedang berbicara dengan Yesus. (5) Kata Petrus kepada Yesus:
"Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan
tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." [(6)
Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena
mereka sangat ketakutan.]
(7) Maka
datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara:
"Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia."
(8) Dan
sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak
melihat seorangpun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri. (9) Pada
waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka
jangan menceriterakan kepada seorangpun apa yang telah mereka lihat itu,
sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. (10) Mereka memegang pesan
tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan
"bangkit dari antara orang mati." (11) Lalu mereka bertanya
kepada-Nya: "Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang
dahulu?"
(12) Jawab
Yesus: "Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu.
Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia
akan banyak menderita dan akan dihinakan? (13) Tetapi Aku berkata kepadamu:
Memang Elia sudah datang dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka,
sesuai dengan yang ada tertulis tentang dia."
(14) Ketika
Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka
melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat
sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka. (15) Pada waktu orang banyak itu
melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia. (16) Lalu
Yesus bertanya kepada mereka: "Apa yang kamu persoalkan dengan
mereka?"
(17) Kata
seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena
ia kerasukan roh yang membisukan dia. (18) Dan setiap kali roh itu menyerang
dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya
bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada
murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak
dapat."
(19) Maka kata
Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama
lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar
terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
(20) Lalu
mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera
digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling,
sedang mulutnya berbusa. (21) Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu:
"Sudah berapa lama ia mengalami ini?"
Jawabnya:
"Sejak masa kecilnya. (22) Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api
ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat
sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."
(23) Jawab
Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang
percaya!"
(24) Segera ayah anak itu
berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"
(25) Ketika
Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu
dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu
dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan
memasukinya lagi!" [(26) Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan
menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti
orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati." (27)
Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit
sendiri.]
(28) Ketika
Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah
mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?"
(29) Jawab-Nya kepada mereka:
"Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa."
(30) Yesus dan
murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau
hal itu diketahui orang; (31) sebab
Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak
Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia,
dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit."[(32) Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya
kepada-Nya.]
(33) Kemudian
tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia
bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di
tengah jalan?" [(34)
Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa
yang terbesar di antara mereka.]
(35) Lalu
Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka:
"Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang
terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya." Setelah itu (36) Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan
menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan
berkata kepada mereka: (37)
Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.
Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang
mengutus Aku.
(38) Kata
Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita
mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan
pengikut kita."
(39) Tetapi
kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah
mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. (40) Barangsiapa tidak melawan kita, ia
ada di pihak kita. (41) Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena
kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya." (42) Barangsiapa menyesatkan salah satu
dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu
kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.
(43) Dan jika
tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke
dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang
ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; (44) (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan
padam.) (45) Dan jika kakimu menyesatkan
engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan
timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; (46) (di tempat itu ulatnya tidak akan
mati, dan apinya tidak akan padam.) (47)
Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk
ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua
dicampakkan ke dalam neraka, (48) di
mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam. (49) Karena setiap orang akan digarami dengan api. (50) Garam memang baik, tetapi jika garam
menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu
mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang
lain."
(1) Dari situ
Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah seberang sungai Yordan dan di
situpun orang banyak datang mengerumuni Dia; dan seperti biasa Ia mengajar
mereka pula. (2) Maka datanglah
orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya:
"Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?"
(3) Tetapi jawab-Nya kepada
mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?"
(4) Jawab mereka: "Musa
memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai."
(5) Lalu kata
Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa
menuliskan perintah ini untuk kamu. (6)
Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, (7) sebab itu laki-laki akan meninggalkan
ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, (8) sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka
bukan lagi dua, melainkan satu. (9)
Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan
manusia."
(10) Ketika
mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal
itu. (11) Lalu kata-Nya kepada
mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan
lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. (12) Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan
laki-laki lain, ia berbuat zinah."
(13) Lalu
orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan
tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. (14) Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada
mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi
mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. (15) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak
akan masuk ke dalamnya." [(16) Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil
meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.]
(17) Pada
waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang
berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya:
"Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang
kekal?"
(18) Jawab
Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari
pada Allah saja. (19) Engkau tentu
mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri,
jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu
dan ibumu!"
(20) Lalu kata
orang itu kepada-Nya: "Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa
mudaku."
(21) Tetapi
Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya:
"Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan
berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di
sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
(22) Mendengar
perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak
hartanya. (23) Lalu Yesus memandang
murid-murid-Nya di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka: "Alangkah
sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah." (24) Murid-murid-Nya tercengang mendengar
perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku, alangkah
sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. (25)
Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke
dalam Kerajaan Allah."
(26) Mereka makin gempar dan
berkata seorang kepada yang lain: "Jika demikian, siapakah yang dapat
diselamatkan?"
(27) Yesus
memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi
bukan demikian bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi
Allah."
(28)
Berkatalah Petrus kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala
sesuatu dan mengikut Engkau!"
(29) Jawab
Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku
dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya
perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, (30) orang itu sekarang pada masa ini juga
akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara
perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan
pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. (31) Tetapi banyak orang yang terdahulu
akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
(32) Yesus dan
murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di
depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari
belakang merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia
mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya, (33) kata-Nya: "Sekarang kita pergi
ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan
menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, (34) dan Ia akan diolok-olokkan, diludahi,
disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit."
(35) Lalu
Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata
kepada-Nya: "Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu
permintaan kami!"
(36) Jawab-Nya
kepada mereka: "Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?"
(37) Lalu kata
mereka: "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang
lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."
(38) Tetapi
kata Yesus kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah
kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus
Kuterima?"
(39) Jawab mereka: "Kami
dapat."
Yesus berkata
kepada mereka: "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan
akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. (40) Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku,
Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi
siapa itu telah disediakan."
(41) Mendengar
itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. (42) Tetapi Yesus memanggil mereka lalu
berkata: "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa
memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan
kuasanya dengan keras atas mereka. (43)
Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara
kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, (44)
dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia
menjadi hamba untuk semuanya. (45)
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani
dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
(46) Lalu
tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari
Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang
berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak
Timeus, duduk di pinggir jalan. (47)
Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru:
"Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" (48) Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia
berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!"
(49) Lalu
Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang
buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil
engkau." (50) Lalu ia
menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. (51) Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang
kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?"
Jawab orang buta itu:
"Rabuni, supaya aku dapat melihat!"
(52) Lalu kata
Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" [Pada
saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.]
(1) Ketika
Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang
terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya (2) dengan pesan: "Pergilah ke
kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera
menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang.
Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari. (3)
Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah:
Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini."
(4) Merekapun
pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di
pinggir jalan, lalu melepaskannya. (5)
Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: "Apa maksudnya
kamu melepaskan keledai itu?" (6)
Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu
membiarkan mereka. (7) Lalu mereka
membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka,
kemudian Yesus naik ke atasnya. (8)
Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan
ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang. (9) Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti
dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama
Tuhan, (10) diberkatilah Kerajaan
yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"
(11) Sesampainya
di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab
hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas
murid-Nya. (12) Keesokan harinya
sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa
lapar. (13) Dan dari jauh Ia melihat
pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia
mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak
mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. (14) Maka kata-Nya kepada pohon itu:
"Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!" [Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya.]
(15) Lalu
tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait
Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait
Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
dibalikkan-Nya, (16) dan Ia tidak
memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. (17) Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya:
"Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala
bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"
(18) Imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka
berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepada-Nya, melihat seluruh
orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.
(19) Menjelang
malam mereka keluar lagi dari kota. (20)
Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi
sudah kering sampai ke akar-akarnya. (21)
Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada
Yesus: "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering."
(22) Yesus
menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah! (23) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada
gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang
hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal
itu akan terjadi baginya. (24) Karena
itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa
kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. (25) Dan jika kamu berdiri untuk berdoa,
ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang,
supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." (26) (Tetapi jika kamu tidak mengampuni,
maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.)
(27) Lalu
Yesus dan murid-murid-Nya tiba pula di Yerusalem. Ketika Yesus berjalan di
halaman Bait Allah, datanglah kepada-Nya imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan
tua-tua, (28) dan bertanya
kepada-Nya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan
siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu, sehingga Engkau melakukan hal-hal
itu?"
(29) Jawab
Yesus kepada mereka: "Aku akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu.
Berikanlah Aku jawabnya, maka Aku akan mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah
Aku melakukan hal-hal itu. (30)
Baptisan Yohanes itu, dari sorga atau dari manusia? Berikanlah Aku
jawabnya!"
(31) Mereka
memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan:
Dari sorga, Ia akan berkata: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya
kepadanya? (32) Tetapi, masakan kita
katakan: Dari manusia!" Sebab mereka takut kepada orang banyak, karena
semua orang menganggap bahwa Yohanes betul-betul seorang nabi. (33) Lalu mereka menjawab Yesus:
"Kami tidak tahu."
Maka kata
Yesus kepada mereka: "Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu
dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu." Namun, (1) Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam
perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar
sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara
jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu
berangkat ke negeri lain. (2) Dan
ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada
penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari
mereka. (3) Tetapi mereka menangkap
hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. (4) Kemudian ia menyuruh pula seorang
hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan
sangat mereka permalukan. (5) Lalu ia
menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi
yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. (6) Sekarang tinggal hanya satu orang
anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku
akan mereka segani. (7) Tetapi
penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris,
mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita. (8) Mereka menangkapnya dan membunuhnya,
lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. (9) Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia
akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun
anggur itu kepada orang-orang lain. (10)
Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang
bangunan telah menjadi batu penjuru: (11)
hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita."
Setelah
berkata demiian (12)
Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah
yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang
banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia. (13) Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada
Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan. (14) Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru,
kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada
siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar
jalan Allah dengan segala kejujuran. Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada
Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau tidak?"
(15) Tetapi
Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa
kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!"
(16) Lalu
mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah
ini?"
Jawab mereka: "Gambar dan
tulisan Kaisar."
(17) Lalu kata
Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan
kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" [Mereka sangat heran mendengar Dia.]
(18) Datanglah
kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada
kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: (19)
Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai
saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak
meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan
membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. (20) Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan
seorang perempuan dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. (21) Lalu yang kedua juga mengawini dia
dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga. (22) Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya
tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan
itupun mati. (23) Pada hari
kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan
itu? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia."
(24) Jawab
Yesus kepada mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab
Suci maupun kuasa Allah. (25) Sebab
apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak
dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. (26) Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu
baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi
firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? (27) Ia bukanlah Allah orang mati,
melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!"
(28) Lalu
seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab
dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang
kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"
(29) Jawab
Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan
Allah kita, Tuhan itu esa. (30)
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. (31) Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama
dari pada kedua hukum ini."
(32) Lalu kata
ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu,
bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. (33) Memang mengasihi Dia dengan segenap
hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga
mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada
semua korban bakaran dan korban sembelihan."
(34) Yesus
melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya:
"Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani
lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
(35) Pada
suatu kali ketika Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berkata: "Bagaimana
ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud? (36) Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus
berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku,
sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. (37) Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia
anaknya pula?" [Orang banyak yang
besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat.]
(38) Dalam
pengajaran-Nya Yesus berkata: "Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang
suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di
pasar, (39) yang suka duduk di tempat
terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, (40) yang menelan rumah janda-janda,
sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini
pasti akan menerima hukuman yang lebih berat."
(41) Pada
suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana
orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi
jumlah yang besar. (42) Lalu
datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu
duit. (43) Maka dipanggil-Nya
murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang
memasukkan uang ke dalam peti persembahan. (44)
Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari
kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."
(1) Ketika
Yesus keluar dari Bait Allah, seorang murid-Nya berkata kepada-Nya: "Guru,
lihatlah betapa kokohnya batu-batu itu dan betapa megahnya gedung-gedung
itu!"
(2) Lalu Yesus
berkata kepadanya: "Kaulihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu
batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan
diruntuhkan."
(3) Ketika
Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, berhadapan dengan Bait Allah, Petrus, Yakobus,
Yohanes dan Andreas bertanya sendirian kepada-Nya: (4) Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi, dan
apakah tandanya, kalau semuanya itu akan sampai kepada kesudahannya. (5) Maka mulailah Yesus berkata kepada
mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! (6) Akan datang banyak orang dengan
memakai nama-Ku dan berkata: Akulah dia, dan mereka akan menyesatkan banyak
orang. (7) Dan apabila kamu mendengar
deru perang atau kabar-kabar tentang perang, janganlah kamu gelisah. Semuanya
itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. (8) Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan
kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan.
Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. (9) Tetapi kamu ini, hati-hatilah! Kamu
akan diserahkan kepada majelis agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat dan
kamu akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena Aku,
sebagai kesaksian bagi mereka. (10)
Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa. (11) Dan jika kamu digiring dan
diserahkan, janganlah kamu kuatir akan apa yang harus kamu katakan, tetapi
katakanlah apa yang dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga, sebab bukan kamu
yang berkata-kata, melainkan Roh Kudus. (12)
Seorang saudara akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga
seorang ayah terhadap anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang
tuanya dan akan membunuh mereka. (13)
Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan
sampai pada kesudahannya ia akan selamat."
Yesus
melanjutkan perkataannya (14)
Apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat yang tidak
sepatutnya--para pembaca hendaklah memperhatikannya--maka orang-orang yang di
Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan. (15) Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia
turun dan masuk untuk mengambil sesuatu dari rumahnya, (16) dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk
mengambil pakaiannya. (17) Celakalah
ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu. (18) Berdoalah, supaya semuanya itu jangan
terjadi pada musim dingin. (19) Sebab
pada masa itu akan terjadi siksaan seperti yang belum pernah terjadi sejak awal
dunia, yang diciptakan Allah, sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. (20) Dan sekiranya Tuhan tidak
mempersingkat waktunya, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang
selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan yang telah dipilih-Nya,
Tuhan mempersingkat waktunya. (21)
Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau:
Lihat, Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. (22) Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan
mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya
mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan. (23)
Hati-hatilah kamu! Aku sudah terlebih dahulu mengatakan semuanya ini kepada
kamu." (24) Tetapi pada masa
itu, sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya (25) dan bintang-bintang akan berjatuhan
dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang. (26) Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam
awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. (27) Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar
malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari
keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit.
Yesus
melanjutkan perkataannya lagi (28) Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila
ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas
sudah dekat. (29) Demikian juga, jika
kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di
ambang pintu. (30) Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu
terjadi. (31) Langit dan bumi akan
berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. (32) Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu,
malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja." (33) Hati-hatilah dan berjaga-jagalah!
Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. (34) Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian, yang
meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya,
masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya
berjaga-jaga. (35) Karena itu
berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang,
menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta, (36) supaya kalau ia tiba-tiba datang
jangan kamu didapatinya sedang tidur. (37)
Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang:
berjaga-jagalah!"
(1) Hari raya
Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan mulai dua hari lagi. Imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus
dengan tipu muslihat, (2) sebab
mereka berkata: "Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul
keributan di antara rakyat."
(3) Ketika
Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah
seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni
yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya
minyak itu ke atas kepala Yesus. (4)
Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: "Untuk
apa pemborosan minyak narwastu ini? (5)
Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat
diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu.
(6) Tetapi
Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah
melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku. (7) Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat
menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu
bersama-sama kamu. (8) Ia telah
melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai
persiapan untuk penguburan-Ku. (9)
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh
dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."
(10) Lalu
pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada
imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka. (11) Mereka sangat gembira waktu
mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari
kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus. (12) Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu
orang menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus berkata kepada-Nya: "Ke
tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah
bagi-Mu?"
(13) Lalu Ia
menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kota; di sana kamu
akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia (14) dan katakanlah kepada pemilik rumah
yang dimasukinya: Pesan Guru: di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk
makan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku? (15) Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang
besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan
perjamuan Paskah untuk kita!"
(16) Maka
berangkatlah kedua murid itu dan setibanya di kota, didapati mereka semua
seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah.
(17) Setelah
hari malam, datanglah Yesus bersama-sama dengan kedua belas murid itu. (18) Ketika mereka duduk di situ dan
sedang makan, Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang
di antara kamu akan menyerahkan Aku, yaitu dia yang makan dengan Aku."
(19) Maka sedihlah hati mereka
dan seorang demi seorang berkata kepada-Nya: "Bukan aku, ya Tuhan?"
(20) Ia
menjawab: "Orang itu ialah salah seorang dari kamu yang dua belas ini, dia
yang mencelupkan roti ke dalam satu pinggan dengan Aku. (21) Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis
tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu
diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak
dilahirkan."
(22) Dan
ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap
berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata:
"Ambillah, inilah tubuh-Ku." (23)
Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada
mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu. (24) Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah
perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang. (25) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya Aku tidak akan minum lagi
hasil pokok anggur sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, dalam
Kerajaan Allah."
(26) Sesudah
mereka menyanyikan nyanyian pujian, pergilah mereka ke Bukit Zaitun. (27) Lalu Yesus berkata kepada mereka:
"Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada tertulis: Aku akan memukul
gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai. (28) Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke
Galilea."
(29) Kata Petrus kepada-Nya:
"Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak."
(30) Lalu kata
Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, malam
ini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga
kali."
(31) Tetapi
dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku harus mati
bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." [Semua
yang lainpun berkata demikian juga.]
(32) Lalu
sampailah Yesus dan murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani.
Kata Yesus kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku
berdoa." (33) Dan Ia membawa
Petrus, Yakobus dan Yohanes serta-Nya. Ia sangat takut dan gentar, (34) lalu kata-Nya kepada mereka:
"Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan
berjaga-jagalah." (35) Ia maju sedikit,
merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu
dari pada-Nya. (36) Kata-Nya:
"Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini
dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang
Engkau kehendaki."
(37) Setelah
itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata
kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga
satu jam? (38) Berjaga-jagalah dan
berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut,
tetapi daging lemah."
Setelah
mengatakan emikian (39)
Lalu Ia pergi lagi dan mengucapkan doa yang itu juga. (40) Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur,
sebab mata mereka sudah berat dan mereka tidak tahu jawab apa yang harus mereka
berikan kepada-Nya.
(41) Kemudian
Ia kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka: "Tidurlah
sekarang dan istirahatlah. Cukuplah. Saatnya sudah tiba, lihat, Anak Manusia
diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. (42)
Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat."
(43) Waktu
Yesus masih berbicara, muncullah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid
itu, dan bersama-sama dia serombongan orang yang membawa pedang dan pentung,
disuruh oleh imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua. (44) Orang yang menyerahkan Dia telah
memberitahukan tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah
Dia, tangkaplah Dia dan bawalah Dia dengan selamat."
(45) Dan
ketika ia sampai di situ ia segera maju mendapatkan Yesus dan berkata:
"Rabi," lalu mencium Dia. (46)
Maka mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya. (47) Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya,
lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya. (48) Kata Yesus kepada mereka:
"Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan
pentung untuk menangkap Aku? (49)
Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu mengajar di Bait Allah,
dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi haruslah digenapi yang tertulis dalam
Kitab Suci."
(50) Lalu
semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri. (51) Ada seorang muda, yang pada waktu itu hanya memakai sehelai
kain lenan untuk menutup badannya, mengikuti Dia. Mereka hendak menangkapnya, (52) tetapi ia melepaskan kainnya dan lari
dengan telanjang.
(53) Kemudian
Yesus dibawa menghadap Imam Besar. Lalu semua imam kepala, tua-tua dan ahli
Taurat berkumpul di situ. (54) Dan
Petrus mengikuti Dia dari jauh, sampai ke dalam halaman Imam Besar, dan di sana
ia duduk di antara pengawal-pengawal sambil berdiang dekat api. (55) Imam-imam kepala, malah seluruh
Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati,
tetapi mereka tidak memperolehnya. (56)
Banyak juga orang yang mengucapkan kesaksian palsu terhadap Dia, tetapi
kesaksian-kesaksian itu tidak sesuai yang satu dengan yang lain. (57) Lalu beberapa orang naik saksi
melawan Dia dengan tuduhan palsu ini: (58)
Kami sudah mendengar orang ini berkata: Aku akan merubuhkan Bait Suci buatan
tangan manusia ini dan dalam tiga hari akan Kudirikan yang lain, yang bukan
buatan tangan manusia. (59) Dalam hal
inipun kesaksian mereka tidak sesuai yang satu dengan yang lain. (60) Maka Imam Besar bangkit berdiri di
tengah-tengah sidang dan bertanya kepada Yesus, katanya: "Tidakkah Engkau
memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?" (61) Tetapi Ia tetap diam dan tidak
menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya:
"Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?"
(62) Jawab
Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah
kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."
(63) Maka Imam
Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Untuk apa kita perlu saksi
lagi? (64) Kamu sudah mendengar
hujat-Nya terhadap Allah. Bagaimana pendapat kamu?" Lalu dengan suara
bulat mereka memutuskan, bahwa Dia harus dihukum mati. (65) Lalu mulailah beberapa orang meludahi Dia dan menutupi
muka-Nya dan meninju-Nya sambil berkata kepada-Nya: "Hai nabi, cobalah
terka!" [Malah para pengawalpun memukul Dia.]
(66) Pada waktu itu Petrus masih
ada di bawah, di halaman. Lalu datanglah seorang hamba perempuan Imam Besar, (67) dan ketika perempuan itu melihat
Petrus sedang berdiang, ia menatap mukanya dan berkata: "Engkau juga
selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu."
(68) Tetapi ia
menyangkalnya dan berkata: "Aku tidak tahu dan tidak mengerti apa yang
engkau maksud." Lalu ia pergi ke serambi muka (dan berkokoklah ayam). (69) Ketika hamba perempuan itu melihat
Petrus lagi, berkatalah ia pula kepada orang-orang yang ada di situ:
"Orang ini adalah salah seorang dari mereka." [(70) Tetapi Petrus menyangkalnya
pula.]
Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di
situ berkata juga kepada Petrus: "Engkau ini pasti salah seorang dari
mereka, apalagi engkau seorang Galilea!"
(71) Maka
mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang yang kamu
sebut-sebut ini!"
(72) Dan pada
saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus, bahwa
Yesus telah berkata kepadanya: "Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau
telah menyangkal Aku tiga kali." [Lalu menangislah ia tersedu-sedu.]
(1) Pagi-pagi
benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat dan seluruh
Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu
membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus. (2) Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?"
Jawab Yesus: "Engkau sendiri
mengatakannya."
(3) Lalu imam-imam kepala
mengajukan banyak tuduhan terhadap Dia. (4)
Pilatus bertanya pula kepada-Nya, katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab?
Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!" [(5)
Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi, sehingga Pilatus merasa heran.]
(6) Telah
menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya
itu menurut permintaan orang banyak. (7)
Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan
bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan
dalam pemberontakan. (8) Maka
datanglah orang banyak dan meminta supaya sekarang kebiasaan itu diikuti juga. (9) Pilatus menjawab mereka dan bertanya:
"Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?"
(10) Ia memang
mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki. (11) Tetapi imam-imam kepala menghasut
orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskannya bagi mereka. (12) Pilatus sekali lagi menjawab dan
bertanya kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan
orang yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?"
(13) Maka mereka berteriak lagi,
katanya: "Salibkanlah Dia!"
(14) Lalu Pilatus berkata kepada
mereka: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?"
Namun mereka makin keras
berteriak: "Salibkanlah Dia!"
(15) Dan oleh
karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas
bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan. (16) Kemudian serdadu-serdadu membawa
Yesus ke dalam istana, yaitu gedung pengadilan, dan memanggil seluruh pasukan
berkumpul. (17) Mereka mengenakan
jubah ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas
kepala-Nya. (18) Kemudian mereka
mulai memberi hormat kepada-Nya, katanya: "Salam, hai raja orang
Yahudi!" [(19) Mereka memukul kepala-Nya dengan buluh, dan meludahi-Nya dan
berlutut menyembah-Nya.]
(20) Sesudah
mengolok-olokkan Dia mereka menanggalkan jubah ungu itu dari pada-Nya dan
mengenakan pula pakaian-Nya kepada-Nya. (15-20b) Kemudian Yesus dibawa ke luar
untuk disalibkan. (21) Pada waktu itu
lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang
baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib
Yesus. (22) Mereka membawa Yesus ke
tempat yang bernama Golgota, yang berarti: Tempat Tengkorak. (23) Lalu mereka memberi anggur bercampur
mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya. (24)
Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan
membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing.
(25) Hari jam
sembilan ketika Ia disalibkan. (26)
Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di situ:
"Raja orang Yahudi". (27)
Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya
dan seorang di sebelah kiri-Nya. (28)
(Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: "Ia akan terhitung di antara
orang-orang durhaka.") (29)
Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala
mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau
membangunnya kembali dalam tiga hari, (30)
turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!"
(31) Demikian
juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di antara
mereka sendiri dan mereka berkata: "Orang lain Ia selamatkan, tetapi
diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! (32)
Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan
percaya." [Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Dia
mencela Dia juga.]
(33) Pada jam
dua belas, kegelapan meliputi seluruh daerah itu dan berlangsung sampai jam
tiga. (34) Dan pada jam tiga
berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?",
yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
(35) Mendengar itu, beberapa
orang yang berdiri di situ berkata: "Lihat, Ia memanggil Elia."
(36) Maka
datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu
mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata:
"Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan
Dia." [(37) Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan
nyawa-Nya.]
(38) Ketika
itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. (39) Waktu kepala pasukan yang berdiri
berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh,
orang ini adalah Anak Allah!"
(40) Ada juga
beberapa perempuan yang melihat dari jauh, di antaranya Maria Magdalena, Maria
ibu Yakobus Muda dan Yoses, serta Salome. (41)
Mereka semuanya telah mengikut Yesus dan melayani-Nya waktu Ia di Galilea. Dan
ada juga di situ banyak perempuan lain yang telah datang ke Yerusalem
bersama-sama dengan Yesus.
(42) Sementara
itu hari mulai malam, dan hari itu adalah hari persiapan, yaitu hari menjelang
Sabat. (43) Karena itu Yusuf, orang
Arimatea, seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka, yang juga
menanti-nantikan Kerajaan Allah, memberanikan diri menghadap Pilatus dan
meminta mayat Yesus. (44) Pilatus
heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia memanggil kepala pasukan
dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah mati.
(45) Sesudah
didengarnya keterangan kepala pasukan, ia berkenan memberikan mayat itu kepada
Yusuf. (46) Yusufpun membeli kain
lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan
kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam
bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu. (47) Maria Magdalena dan Maria ibu Yoses
melihat di mana Yesus dibaringkan.
(1) Setelah
lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli
rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. (2) Dan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, setelah
matahari terbit, pergilah mereka ke kubur. (3)
Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Siapa yang akan menggulingkan
batu itu bagi kita dari pintu kubur?"
(4) Tetapi
ketika mereka melihat dari dekat, tampaklah, batu yang memang sangat besar itu
sudah terguling. (5) Lalu mereka
masuk ke dalam kubur dan mereka melihat seorang muda yang memakai jubah putih
duduk di sebelah kanan. Merekapun sangat terkejut, (6) tetapi orang muda itu berkata kepada mereka: "Jangan
takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit.
Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia. (7) Tetapi sekarang pergilah, katakanlah
kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di
sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu."
(8) Lalu
mereka keluar dan lari meninggalkan kubur itu, sebab gentar dan dahsyat menimpa
mereka. Mereka tidak mengatakan apa-apa kepada siapapun juga karena takut.
Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan
teman-temannya. Sesudah itu Yesus sendiri dengan perantaraan murid-murid-Nya
memberitakan dari Timur ke Barat berita yang kudus dan tak terbinasakan tentang
keselamatan yang kekal itu.
(9) Setelah
Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan
diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh
setan. (10) Lalu perempuan itu pergi
memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada
waktu itu sedang berkabung dan menangis. (11)
Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya,
mereka tidak percaya.
(12) Sesudah
itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka,
ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota. (13) Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada
teman-teman yang lain, tetapi kepada merekapun teman-teman itu tidak percaya. (14) Akhirnya Ia menampakkan diri kepada
kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan
dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang
yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya. (15) Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh
dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. (16) Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi
siapa yang tidak percaya akan dihukum. (17)
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir
setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru
bagi mereka, (18) mereka akan
memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan
mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang
itu akan sembuh."
(19) Sesudah
Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu
duduk di sebelah kanan Allah. (20)
Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut
bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
0 komentar:
Post a Comment